CEGAH OBESITAS PADA ANAK SEJAK DINI
Obesitas secara umum didefinisikan sebagai peningkatan berat badan yang disebabkan oleh meningkatnya lemak tubuh secara berlebihan. Obesitas pada anak merupakan masalah yang sangat kompleks, antara lain berkaitan dengan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh seseorang, perubahan pola makan, waktu yang dihabiskan untuk makan, waktu pertama kali anak mendapat asupan berupa makanan padat, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, hormonal dan lingkungan.
Faktor – faktor penyebab obesitas, antara lain :
- Faktor Genetik
Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperan besar. Bila kedua orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas; bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak obesitas kejadian obesitas, prevalensi menjadi 14%.
- Faktor Lingkungan
Penelitian di negara maju mendapatkan hubungan antara aktifitas fisik yang rendah dengan kejadian obesitas. Individu dengan aktivitas fisik yang rendah mempunyai resiko peningkatan berat badan sebesar 5 kg.
- Faktor Nutrisional
Peranan faktor nutrisi dimulai sejak kandungan dimana jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi berat badan ibu. Kenaikan berat badan dan lemak anak dipengaruhi oleh waktu pertama kali mendapat makanan padat, asupan tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak serta kebiasaan mengkonsumsi yang mengandung energi tinggi.
- Faktor Sosial Ekonomi
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.
Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak terutama dalam aspek organik dan psikososial. Obesitas pada anak berisiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian, antara lain penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus. Obesitas pada anak juga dapat mengakibatkan kelainan metabolik, misalnya atherogenesis, resistensi insulin, gangguan trombogenesis, dan karsinogenesis.
Pola makan yang ideal pada anak, disesuaikan dengan usia anak. Berikut pengelompokannya.
- Anak usia 0 – 6 bulan
Pola makan yang utama adalah pemberian ASI ekslusif.
- Usia 6 – 12 bulan
Pemberian makanan yang pertama diberikan pada anak yaitu pemberian makanan pendampin ASI (MPASI).
- Usia 1 – 3 tahun
Pola makan untuk anak usia 1 – 3 tahun yaitu dengan menciptakan lingkungan makanan yang membuatnya keinginan makan anak meningkat.
- Usia 4 – 6 tahun
Pola makan sehat usia anak 4 – 6 tahun yaitu dengan memberikan makanan beranekaragam.
- Usia 7 – 12 tahun
Pada anak usia sekolah seringkali dipengaruhi dengan pola makan yang tidak sehat dikarenakan sudah mengenal makanan di lingkungan (jajan). Upaya menerapkan pola makannya yaitu dengan menjelaskan waktu makan yang baik dan benar untuk menjaga kesehatannya, dan memberikan pengertian untuk tidak jajan sembarangan.
Agar anak terhindar dari obesitas, orang tua sedini mungkin membiasakan anak untuk berperilaku hidup sehat. Salah satunya antara lain :
- Mengenalkan gaya hidup sehat
- Melakukan aktifitas fisik
- Menerapkan pola makan yang teratur
- Meminimalkan makanan manis
Makanan yang dapat memicu obesitas sebaiknya segera dihindari. Oleh karena itu, pantau terus pola makan anak supaya tidak menjadi kebiasaan makan ketika nanti beranjak dewasa. Berikut contoh makanan pemicu obesitas :
- Gorengan
Mempunyai potensi tinggi penyebab obesitas. Yang mebuat gorengan menyebabkan obesitas yaitu minyak yang digunakan untuk menggoreng.
- Soda
Minuman berkalori tinggi tanpa nilai gizi menjadikan minuman ini mudah menambah berat badan.
- Daging berlemak
Mengonsumsi daging berlemak tanpa terkontrol bisa menjadi penyebab obesitas. Karena lemak dari daging terlalu berat dan berbahaya bagi jantung.
- Makanan siap saji
Mengandung lemak trans yang tinggi (lemak jahat). Penggunaan minyak dalamn mengolahnya menjadikan perut buncit.
- Jus buah dalam kemasan
Mengandung kadar gula tinggi dan bahan pengawet yang berbahaya.
- Cokelat
Tidak semua cokelat berbahaya. Namun, jenis cokelat yang mengandung pemanis, pengawet, dan aditif dalam jumlah besar tidak baik untuk tubuh.
Contoh makanan sehat yang dapat dikonsumsi anak, sebagai upaya pencegahan obesitas, antara lain :
- Buah segar dengan kandungan vitamin c
Vitamin C digunakan tubuh untuk membantu sel tubuh membakar lemak sebagai sumber energi.
- Telur
Kaya kandungan nutrisi seperti protein, seng, besi, dan vitamin a, d, e dan b12. Mengonsumsi telur saat sarapan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
- Ikan
Kandungan lemak Omega 3 akan memperbaiki sensitifitas insulin yang membantu pembentukan otot dan mengurangi lemak di perut.
- Kedelai
Kacang kedelai mengandung lecithin yang membantu sel tubuh tidak menimbun banyak lemak.
- Yoghut
Yoghut yang kaya kalsium sekaligus bebas lemak dapat mempercepat penurunan berat badan.
Sumber :
- Dwiputra, Krisna Octavianus. “Hati – hati, Ini 10 Makanan Pemicu Obesitas!”.(https://m/klikdokter.com diakses 14 januari 2019)
- Aprilia, Ayu 2015, “Obesitas pada Anak Sekolah Dasar”.Majority Journal, vol. 4, no.7, hal. 45 – 48.
- Pranata, Heru. “10 Makanan ini ternyata dapat mencegah obesitas”. (https://m.brilio.net diakses 25 maret 2018)