BUAH DUWET

(Syzygium cumini)

 

Duwet atau jamblang merupakan nama buah dan pohon dari suku jambu-jambuan (Myrtaceae) unutk tanaman dengan nama ilmiah (Syzygium cumini). Menurut Anonim (2000), pohon duwet memiliki berbagai bermacam-macam varietas antara lain varietas liar (duwet kerikil), duwet gentong (duwet yang sering dijumpai), duwet item, duwet daging, duwet bunten dan duwet gajih atau duwet bawang.

Tanaman buah duwet memiliki banyak cabang, percabangannya tidak beraturan dan rendah. Tanaman buah duwet biasanya ditanam di pekarangan atau tumbuh liar. Tinggi maksimum dari tanaman ini dapat mencapai 30 meter dan diameter batangnya 40-90 cm. Batang dari pohon duwet biasanya bengkok, bercabang rendah. Kulit batang kasar, hijau dan gelap pada batang bagian bawah. Sedangkan pada batang bagian atas halus dan berwarna abu-abut terang (Mudiana, 2006).

Daun buah duwet memiliki bentuk bundar telur sampai lonjong, panjangnya 5-25 cm dan lebarnya 2-10 cm. Buah duwet memiliki bentuk lonjong sampai bulat telur, seringkali membengkok, bermahkotakan cuping kelopak. Warna  buah yang telah matang adalah merah tua sampai ungu kehitaman, kadang-kadang putih.

Buah duwet, merupakan tanaman asli Indonesia yang diketahui kaya akan senyawa fungsional, beberapa penelitian sudah menghubungkan potensi buah duwet sebagai antioksidan, antikanker, mengobati diabetes dan faringitis. Buah duwet diketahui memiliki kandungan seperti rafinosa, riboflavin, tannin, asam galat, asam malat, asam folat, glycoside jamboline, asam folat, glukosa, dan fruktosa. Berdasarkan Kong et al., (2003), buah duwet, atau dikenal dengan sebutan jamblang, memiliki kandungan antosianin yang sangat tinggi. Antosianin memiliki fungsi yang beragam dan sangat penting bagi manusia, antara lain berperan untuk kesehatan tubuh, dan sebagai pewarna alami untuk pangan (Mateus et al., 2009).

Buah duwet (Syzygium cumini) mengandung banyak kandungan antosianin ditandai dengan warna ungu kehitaman pada kulit buah. Kandungan antosianin pada buah duwet dengan tingkat kematangan maksimal yaitu 29,39 mg/g pada buah kering beku ( Lestario, dkk., 2003 ). Antosianin pada buah duwet bermanfaat bagi kesehatan manusia karena dapat berfungsi sebagai antioksidan. Menurut Werdhasari (2014) antioksidan dapat melawan radikal bebas yang terdapat dalam tubuh, yang didapat dari hasil metabolisme tubuh, polusi udara, cemaran makanan, dan sinar matahari. Selain sebagai sumber antioksidan, kandungan antosianin pada buah duwet dapat dimanfaatkan sebagai sumber pewarna alami.

Buah duwet juga memiliki kekurangan diantaranya rasa buah yang sepat dan asam sehingga cita rasa buah kurang disukai, kadar air yang cukup tinggi sehingga masa simpan relatif singkat dan mudah rusak, bersifat musiman apabila belum musimnya jarang ditemukan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Hastri, C. (2015). Karakteristik Minuman Sari Buah Duwet (Sycygium cumini) Dengan Penambahan Ekstrak Polifenol Rosemary. Skripsi. Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Jember. Dilihat 17 Januari 2021. < https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72820>

 

Natania, Susanto, M., & Cahyana, A. H. (2019). Pengaruh Fermentasi Bakteri Asam Laktat Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Kadar Antosianin Buah Duwet (Syzygium Cumini). FaST- Jurnal Sains dan Teknologi , 3(2), 17-26. Dilihat 15 Januari 2021. <http://ojs.uph.edu/index.php/FaSTJST/article/view/1960>

Wati, A. F., Ina, P. T., & Sugitha, I. M. (2018). Aplikasi Perbandingan Sari Buah Duwet (Syzygium Cumini) Dan Air Dalam Pembuatan Jely Drink. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology) , 5(2), 104 – 111. Dilihat 15 Januari 2021. < https://ojs.unud.ac.id/index.php/pangan/article/download/51473/30482>

By admin