3. GIZI PANGAN
Seiring dengan peningkatan kesejahteraan, manusia mempunyai kebutuhan yang sangat beragam. Salah satu dari sekian banyaknya kebutuhan manusia tersebut adalah kebutuhan pangan atau makanan. Dalam kehidupan manusia sehari-hari tidak terlepas dari makanan, makanan merupakan kebutuhan hidup yang utama atau kebutuhan primer. Makanan yang kita makan sehari hari tidak hanya sekedar makanan, tetapi makanan tersebut harus bergizi seimbang sehingga makanan yang dikonsumsi dapat memelihara kesehatan. Konsep makanan bergizi seimbang ini dipelajari dalam sebuah ilmu yang bernama ilmu gizi.
Salah satu cabang dari ilmu gizi adalah gizi pangan. Pangan dan gizi adalah sesuatu gabungan kata yang sulit dipisahkan, karena berbicara gizi haruslah menyangkut pangan dan bahan makanan. Gizi pangan merupakan senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serta turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.
Adapun tujuan dari mempelajari gizi pangan, diantaranya :
- Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat mengkonsumsi makanan.
- Mengetahui kualitas hidangan yang menunjukan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh.
- Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yang baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih.
- Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat.
Dan adapun tujuan dari inovasi dan modifikasi pangan, diantaranya :
- Untuk menambah variasi rasa pada produk pangan.
- Untuk memberikan variasi bentuk pada produk pangan.
- Untuk menambah keawetan produk pangan agar usianya lebih panjang.
- Untuk meningkatkan higienitas produk pangan
Maka dari itu, sangat penting untuk kita mengkonsumsi makanan bergizi seimbang untuk tercapainya status gizi tubuh yang optimal dan baik. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin.
4. GIZI MASYARAKAT
Masalah gizi merupakan masalah yang ada di setiap negara, baik negara miskin, negara berkembang dan negara maju. Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi.
Maka dari itu, begitu pentingnya mengetahui bagaimana pola makan yang baik dan bergizi seimbang, sehingga kita dapat terhindar dari permasalahan gizi buruk maupun gizi lebih. Konsep makanan bergizi seimbang ini dipelajari dalam sebuah ilmu yang bernama ilmu gizi.
Salah satu cabang dari ilmu gizi adalah gizi masyarakat. Gizi masyarakat merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang jenis zat-zat gizi dan zat non gizi dalam pangan, faktor penyebab langsung dan tidak langsung yang mempengaruhi status gizi pada setiap daur kehidupan manusia mulai dari bayi, balita, anak, remaja, dewasa (utamanya bumil dan busui), dan lansia, serta upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi masyarakat utamanya 5 masalah gizi utama (KEP/Stunting/Wasting, KVA, GAKY, Anemia, Obesitas).
Adapun tujuan gizi masyarakat antara lain sebagai berikut :
- Sebagai promosi kesehatan, yaitu memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
- Memberikan pengetahuan mengenai pola makan yang baik dan bergizi seimbang terhadap suatu masyarakat.
- Menyediakan kecukupan pangan bagi masyarakat, sehingga setiap anggota masyarakat mempunyai status gizi yang baik dan kesehatan yang optimal.
- Mempelajari masuknya penyakit dan pencegahan penyakit, sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi masyarakat.
- Memberikan konsultasi dan pendidikan gizi baik secara formal ataupun informal terhadap khalayak masyarakat.
Masalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek-aspek terkait yang lain, seperti ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan kependudukan. Oleh karena itu, penanganan atau perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga kearah bidang-bidang yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdad, Onida Abdullah (2008) KEAMANAN PANGAN (STUDI TERHADAP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN MAKANAN SIAP SAJI DI WILAYAH HUKUM SURAKARTA). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
putri, a. o. (2020). Ekologi Pangan dan Gizi. yogyakarta: CV.Mine.
rahayu, a. (2020). Ekologi Pangan dan Gizi. yogyakarta: CV.Mine.
yulidasari, F. (2020). Ekologi Pangan dan Gizi. Yogyakarta: CV.Mine.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Cetakan Kedua. Rineka Cipta. Jakarta.
Suharman, & Supardi, S. (2005). ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PKM. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/IKM-PKM Komprehensif.pdf
Niswati, Utami. (2016). Gizi Kesehatan Masyarakat.
http://mkm.helvetia.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/S2-P6-Gizi-Kesehatan-Masyarakat.pdf
Darozat, Agung., Aliyudin, Ahmad.,dkk. (2011). Permasalahan Gizi Masyarakat dan Upaya Perbaikannya. Uin Sunan Gunung Djati.
http://digilib.uinsgd.ac.id/20833/1/gizi%20pdfmasyarakat.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Promkes-Komprehensif.pdf