POLA KONSUMSI NATRIUM UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

oleh : Tria Fiena

Menurut WHO dan ISH (International Society of Hypertension)(dalam Nawi dkk, 2006)1, saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal setiap tahun.7 dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat.

Dalam perkembangnya hipertensi sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti kurangnya aktifitas fisik, kebiasaan merokok, stress, riwayat keluarga, dan kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak hewani, kurangnya serat, dan makanan tinggi Natrium.

Salah satu cara untuk menangani Hipertensi adalah penggunaan diet rendah garam. Diet rendah garam yaitu pengaturan makanan dan atau minuman pada penderita hipertensi dengan mengatur penggunaan garam dapur (Garam Natrium) pada setiap makanan dan atau minuman yang akan dikonsumsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko untuk menderita hipertensi bagi subjek yang mengkonsumsi Natrium dalam jumlah yang tinggi adalah 5,6 kali lebih besar dibandingkan dengan yang mengkonsumsi Natrium dalam jumlah yang rendah.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa rata-rata penurunan asupan Natrium ±1,8 gram/hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik 4 mmHg dan diastolik 2 mmHg pada penderita hipertensi. Natrium dalam diet berperan dalam mencegah dan mengendalikan hipertensi.Rasio konsumsi Natrium dan Kalium yang dianjurkan adalah 1:1. Diet rendah garam membawa pengaruh berupa penurunan tekanan darah, maka kandungan natrium dalam diet harus berkisar antara 200 – 250 mg sehari.

Mengapa harus Natrium ? Hal ini karena Natrium menyebabkan tubuh meretensi cairan, yang meningkatkan volume darah. Sehingga Jantung harus memompa keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang makin sempit yang akibatnya adalah hipertensi.. Meskipun demikian, reaksi seseorang terhadap jumlah Natrium di dalam tubuh berbeda-beda.

Contoh makanan yang baik untuk penderita hipertensi yaitu diantaranya kacang-kacangan, kentang,biji-bijian, alpukat, dan lain-lain.

Refrensi :

  1. Mulyati, H et all. Hubungan Pola Konsumsi Natrium Dan Kalium Serta Aktifitas

Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsup Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar. 2011

  1. Dyah Ayu Avihani, Riska. 2012. “Densitas Energi Makanan Hereditas Sebagai Faktor Resiko Hipertensi Obesitik Pada Awal Remaja. http://eprints.undip.ac.id/38595/1/501_RIZKA_DYAH_AYU_AVIHANI_G2C008063.pdf

By admin